Curug malela merupakan salah satu air terjun yang ada di Provinsi Jawa Barat, lebih tepatnya terletak di Desa Cibodas, Rongga, Gunung Halu. Kurang lebih 75km dari Kota Bandung.
Air terjun yang memiliki ketinggian 60-70m dan lebar 50m ini memang seperti air terjun niagara versi kecil, karena memiliki 5 aliran air yang mengalir deras dari sungai Cidadap dengan hulu di Ciwidey Jawa Barat.
Apabila anda menggunakan aplikasi GPS mungkin anda merasa senang karena perjalanan dapat ditempuh dalam 2 jam, namun anda harus bersabar lebih dan berjuang lebih karena jalan yang dilalui tidak semulus dan semudah yang anda kira, Berikut saya mulai ulasan perjalanan dengan starting point jln Asia Afrika.
Perjalanan dimulai dari jln asia afrika melewati Cimahi - Gadobangkong kemudian belok kiri ke jalan Raya Batujajar/Cimareme. Tidak perlu takut untuk tersesat karena Pemerintah Kabupaten Bandung Barat selaku pengelola telah memfasilitasi Penunjuk Jalan sampai dengan lokasi.
15km pertama jalanan masih hotmix dan cukup padat, sampai masuk daerah pedesaan jalan mulai rusak, mungkin di sekitar km ke 30-40 jalan berlubang semakin banyak. Bahkan 10km terakhir merupakan perjuangan terberat.
Anda akan melewati perkebunan teh dan desa, kemudian perkebunan dan pedesaan lagi hingga beberapa kali. Namun kondisi jalan berlubang masih setia menunggu anda. Ada beberapa saat jalan mulai baik namun rusak kembali setelah beberapa saat.
Apabila menggunakan mobil disarankan memepersiapkan supir pengganti agar bisa gantian. Namun gunakan mobil dengan suspensi baik dan kondisi mesin prima. Mobil jeep/ 4x4 highly recomended.
Pengguna motor pun jangan khawatir karena motor bisa sampai ke tempat tujuan dengan catatan kondisi laik jalan. Motor trail juga highly recomended serta boncengan dengan yang bisa bawa motor juga.
Sebelum sampai anda akan melewati perkebunan teh milik PTPN VIII dan anda akan menjumpai beberapa watga sekitar membawa hasil panen dengan motor.
Perjuangan terberat terdapat pada akhir perjalanan dimana anda akan melewati jalan berbatu yang terjal dan licin apabila sehabis hujan. setelah sekitar 15-30menit menerjang jalan berbatu anda akan sampai di portal dengan beberapa rumah warga, di portal teraebut dijual karcis masuk kalau belum berubah harga masih Rp. 5000,-
Namun perjuangan anda masih panjang, masih ada jalan berbatu yang harus anda lewati, namun dari sini anda bisa menaiki ojek dengan harga 70-80ribu PP dengan memarkir kendaraan anda di rumah warga yang menurut anda dapat dipercaya.
Perjalanan naik ojek benar benar menyenangkan dan mendebarkan, jalanan berbatu terjal dengan pinggiran jurangakan diilalui dengan penuh percaya diri dan cenderung negbut oleh mamang ojek, berpegangan yang erat dan berdoalah biar cepat sampai.
Setelah 10-15menit kita akan diturunkan di sebuah pelataran parkir dengan satu warung yang cukup lengkap menyediakan makanan dan camilan dengan harga yang masih cenderung murah. Istirahatlah sejenak sebelum berjalan ke bawah menyaksikan West Java's Little Niagara.
Bila anda sudah cukup tenang dan nafas sudah teratur mulailah menuruni anak tangga ke bawah, cukup terjal dan beberapa anak tangga sudah tidak terawat. Speed anda berjalan mempengaruhi waktu anda sampai, apabila santai dalam 10-20menit anda dapat mengintip curug malela yang megah dari atas, dapat dipastikan nafas anda langsung panjang kembali dan anda semakin terpacu untuk sampai di bawah.
10-15menit kemudian anda akan sampai dan menyaksikan keindahan alam disana.
Saya dan rombongan mengunjungi curug malela pada 30 Oktober 2014 untuk melaksanakan salah satu tugas perkuliahan. Sebelum mengunjungi objek wisata curug malela, kami datang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwiasata Kabupaten Bandung Barat di Jln Ngamprah.
Kami menemui Ibu Nunung Subariah, S. Sos. M. M. dan mengajukan beberapa pertanyaan.
Dipaparkam oleh beliau bahwa Kabupaten Bandung Barat memiliki 4 destinasi wisata unggulan yaitu Gua Pawon, Situ Ciburuy, Maribaya dan Curug Malela. Pengelolaan Curug Malela sendiri dikelola oleh warga desa dengan pengawasan DISBUDPAR. Mengenai akses jalan yang buruk yang sebelumnya telah kami ketahui dari beberapa sumber, beliau menyatakan hal tersebut. Namun anda tidak perlu khawatir karena akses alan sedang diperbaiki,kami pun melihat melewati salah satu jalan yang sedang diperbaiki dengan sistem buka tutup. Beliau juga menyatakan, pada tahun 2015 jalan ke Curug Malela sudah hotmix. Semoga rencana ini terlaksana dengan lancar.
Belum banyak fasilitas yang tersedia di Curug Malela, namun kemegahan air terjun tetap menarik pengunjung untuk datang.
Saat tengah beristirahat di warung untuk makan dan minum kopi, saya dan rombongan mengobrol dengan pemilik warung.
Objek wisata Curug Malela pertama kali dibuka untuk umum pada 1985, sebenarnya di Desa Cibodas curug terdapat 7 curug yaitu:
1. Curug Malela
2. Curug Katumiri
3. Curug Cimanglid
4. Curug Sumpel
5. Curug Cikadu
6. Curug Ngebul
7. Curug Pamengpeuk
Namun hanya curug malela yang terkenal dan bisa sampai dikunjungi sampai 100orang/hari pada weekend karena akses yang tersedia hanya pada curug malela, curug-curug lain akses jalannya belum terbuka dan cenderung berbahaya.
Desa Cibodas memiliki upacara adat yang dilaksanakan pada pergantian tahun masehi, namun kami tidak mendapat informasi lebih lanjut.
Tips:
1. Gunakan Mobil 4x4 atau motor Trail
2. Berangkatlah pada musim kemara, karena apabila anda berangkat pada musim hujan seperti saya, jalan menuju curug akan licin karena bercampur dengan tanah, jalan berlubang tergenang air dan membahayakan, warna air akan cokelat karena tercampur tanah akan mengurangi keindahan dan debit air akan sangat deras dan membahayakan.
3. Siapkan fisik anda, olahraga rutin akan membantu anda lebih fit dan tidak mudah capek atau siapkan gula jawa untuk diemut selama berjalan kaki agar menambah stamina.
4. Bawa pacar lebih asik hehe
Sekian Travel Guide dari saya, semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment